Narasi Hebat Anis – Fahri Dibuang Dalam Praktek Nyata
” Partainya Kalau sebuah kepemimpinan sangat didominasi oleh pemikiran maka kepemimpinan itu biasanya halus”
(Fahri Hamzah)
Demikian kalimat Anis Matta dan Fahri Hamzah. Namun pada prakteknya narasi-narasi kedua Tokoh tersebut kerap hanya pepesan kosong di Partainya.
Berkali-kali prahara menerpa Partai tersebut meski baru. Misal mundurnya sejumlah pengurus dan Tokoh penting partai ini dari pusat sampai daerah melihat pola pengelolaan Partai.
Kepemimpinan Anis Matta dan Fahri sejatinya sudah bisa kita hitung sejak memimpin PKS. Sampai ke kepemimpinan mereka di Partai Gelora Indonesia. PKS dan Partai Gelora Indonesia, dua partai yang gagal bertransformasi jadi partai modern adalah dua partai yang secara konsep bagus namun secara praktek fiksi.
Suara mereka soal melawan oligharki juga tak bisa dipraktek nyatakan dalam partainya sendiri. Selain itu Fahri Hamzah misalkan meski punya buku besar soal BUMN tapi pada prakteknya kita tahu seperti apa kinerja Fahri saat di DPR dalam mengawasi BUMN bahkan seorang netizen pernah menyampaikan salah satu sisi tertentu sikap Fahri pada BUMN namun enggan dia sampaikan secara lebih gamblang karena isu itu lumayan dashyat