ATUM INSTUTUTE Bicara Sejumlah Kelebihan Cawapres Prof. Yusril Dibanding Cawapres Mahfud MD

Oleh : Abdullah Amas

(Direktur Eksekutif ATUM Institute)

Pertama, Prof. Yusril Ketua Umum Partai, Teruji membangun Partai sebagai kapal besar demokrasi dan konsisten baik di posisi ketum atau tidak dia tetap berkonstribusi aktif, Mahfud MD tak memikirkan PKB lagi kala ketumnya bukan dia

Kedua, Prof. Yusril sebagai Menteri fokus pada penyelesaian masalah sedang Mahfud MD masalah dibikin ribut tapi tak selesai misal kasus temuan bocornya ratusan T

Ketiga, Prof. Yusril ketika jadi menteri ketika ada krisis sosial dilakukan dengan penyelesaian yang cermat dan tidak menimbulkan kegaduhan seperti sedang Mahfud MD pada kasus rempang statmentnya menimbulkan kegaduhan warga rempang

Keempat, Di Kampungnya Prof. Yusril amat dieluk-elukan, rumahnya pun banyak didatangi mulai tokoh elite sampai rakyat kecil di Bangka Belitung,sedang Mahfud MD tidak, tokoh dan warga sekitar kampungnya sering saya temui antipati bahkan saat heboh sebuah massa marah sampai melabrak rumah Mahfud MD dikampungnya itupun orang sekitar kampung Mahfud bersikap acuh tak acuh dengan rumah Mahfud MD. Hendaknya Cawapres tunjukkan giginya dengan mampu menjaga soliditas dikampungnya sendiri

Kelima, sisi Konsistensi Berpartai,Prof. Yusril sejak sejak awal konsisten di PBB sedang Mahfud MD sebelumnya PAN lalu PKB dan kini terlihat tak aktif

Keenam, Prof. Yusril dipercaya 5 Presiden dan Mahfud MD cuma 2 Presiden

Ketujuh, Prof. Yusril menganggap enteng jabatan dan berkali-kali menolak jadi menteri, dubes, Ketua MK dan seterusnya. PROF.MAHFUD MD Pernah terang-terangan kecewa tidak dijadikan Menteri pasca SBY menang

Kedelapan, Prof.Yusril nyaman diterima warga NU terlebih dia yang menjadikan Gus Dur Presiden, sedang Mahfud MD saat Pencawapresan 2019 ditentang oleh PBNU dan PKB karena disebut tak jelas kiprahnya di NU

Kesembilan, Prof. Yusril dikenal asik dikalangan pemilih muda dengan penampilan modis dan berbicara teratur sedang Mahfud MD kurang disukai pemilih muda terlebih kerap membuat pernyataan tak sesuai kaidah bahasa yang benar misal di wawancara TV sempat gagap bilang mesengsarakan atau menyengsarakan

Check Also

Gerindra Di Dadaku, POLRI Di Hatiku, Kepemimpinan Prof. Dasco Dan Kapolri Listyo Sigit

Oleh : Abdullah Amas (Direktur Eksekutif ATUM Institute)   PARTAI Gerindra teruji menjadi Partai yang …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *