Era Soeharto, Kala Pengusaha Pribumi Maju Dan Para Naga ‘Nangis’ Di Pojokan

Era Soeharto, Kala Pengusaha Pribumi Maju Dan Para Naga Gigit Jari

Saat Pak Harto berkuasa para Naga ini masih tahan diri tidak ugal-ugalan menguasai tanah air, dan mengeksploitasi alam , apalagi Pak Harto masih menutup rapat hubungan diplomatik Indonesia dengan negeri leluhur para Naga , Tiongkok (China).

Dalam sejarah Indonesia mencatat, Pak Harto adalah Presiden RI satu-satunya yang berani memutuskan hubungan diplomatik dengan China.

Ustaz Tengku Zulkarnain pernah menulis sejumlah ‘kehebatan’ Soeharto dan tindakan-tindakan fenomenalnya saat menjadi Presiden.
“Pak Harto 8 Juni 1921. Beliau Tokoh NKRI, Anti PKI- Komunis Pengkhianat Bangsa,” ujar Tengku Zulkarnain melalui akun twitternya, Senin (8/6/2020).

Soeharto adalah satu-satunya Presiden Indonesia yang berani memutuskan hubungan diplomatik dengan China tahun 1967.

Di zaman Orba, meski gurita bisnis para Naga sudah kemana -mana, namun para Naga ini masih bisa dikendalikan Pak Harto .”Ngono yo Ngono neng aja Ngono”. Tag line itu yg selalu menjadi idiom pemerintahan Pak Harto .

Ngono ya ngono, ning aja ngonoā€¯ (begitu ya begitu, tapi jangan begitu). Ungkapan itu mempunyai arti sebagai peringatan agar orang tidak berbuat yang terlalu berlebihan sehingga menimbulkan permasalahan baru atau bisa mengganggu orang lain.

Sayang Pak Harto tidak menyiapkan putra mahkota entah dari kalangan mana pun utk meneruskan programnya , Pak Harto yg keras pada asing akhirnya ditumbangkan asing lewat kaki tangan asing dan para Naga dengan menunggangi gerakan mahasiswa.

Setelah Pak Harto lengser, bisnis pribumi yang hebat pun banyak dihabisi para naga.

Pasca Pak Harto lengser , maka disitulah awal kehancuran Indonesia , liberalisasi di bidang investasi dan ekonomi membuat SDA kita bukan lagi diperbolehkan dieksploitasi habis -habisan, bahkan sdh seperti “diperkosa” sehingga rusak total dimana-mana. Hutan habis! bekas tambang menganga dimana-mana.

Bidang -bidang yang tidak boleh dimasuki asing , semua dibuka lebar-lebar dari usaha kelas gurem sampai industri tingkat tinggi , bahkan obat-obatan boleh dimasuki asing. Para Naga pun berpesta pora gila-gilaan, semua wilayah strategis yg di zaman Pak Harto tidak boleh dilepas, bisa dikuasai.

Korupsi merajalela, karena pengusaha mencekoki para komprador ( pejabat korup), dan hanya sedikit pejabat yg masih bersih, dan yg masih bersih pasti kena sapu para Naga dan asing. Negara di tangan para oligarki itulah yg terjadi.

Hubungan diplomatik dengan China yang dipulihkan pasca beliau dijatuhkan. membuat barang murah dari China membanjiri pasar Indonesia, akibatnya industri kita ambruk juga UMKM, karena tidak bisa bersaing dengan barang dari China. Maka kemudian yg terjadi PHK besar -besaran sehingga pengangguran menumpuk. Pertumbuhan ekonomi kita pun tidak pernah beranjak dari angka 5.

Reformasi hanya melahirkan oknum politikus yg dulu kere di jaman Pak Harto menjadi kaya raya di era reformasi, karena mereka kong kalikong dengan para Naga dan asing.Reformasi juga hanya melahirkan kehancuran ekonomi yg berbuntut pada kemiskinan akut rakyat dimana -mana.

Dalam keadaan negara yg memprihatinkan saat ini, kita butuh keajaiban orang-orang di pemerihtahan yg tidak bisa disogok seperti dalam film The Untouchables , atau minimal kita harus punya menteri keuangan seperti di zaman Pak Harto, yaitu pak Marie Muhammad yg punya julukan Mr Clean! Kalau kita punya Mr Clean 5 aja di Indonesia, mungkin Indonesia bisa diselamatkan dari belitan Naga.

(Sumber : FB salah satu akun dengan edit pada bagian yang diperlukan)

Check Also

Gerindra Di Dadaku, POLRI Di Hatiku, Kepemimpinan Prof. Dasco Dan Kapolri Listyo Sigit

Oleh : Abdullah Amas (Direktur Eksekutif ATUM Institute)   PARTAI Gerindra teruji menjadi Partai yang …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *