Hukum Itu Pasti, Etika Dan Moral Ikuti Hukum, Yuk Jadi Politisi Dan Intelektual Matang

Oleh : Abdullah Amas

(Direktur Eksekutif ATUM Institute)

Jika etik dan moral di hadapkan dengan Hukum Maka yang utama harus d tegak kan adalah HUKUM karena hukum tidak multi tafsir. Kalau Etika dan Moral Ya Multitafsir

Jika Hukum sudah ditetapkan ya semua wajib ‘ngikut’, kalau tak ikut berarti anda bagian dari orang yang mau berbuat kerusakan.

Soal Etika misal, menilai seseorang sedang yang menilai tak mengerti sama sekali bidang yang digeluti sama saja yang memberi penilaian buruk itu zalim baik secara etika maupun moral. Pada kasus Anies misalkan yang asal memberi nilai, sampai-sampai Sultan HB X yang dikenal rajanya Jawa, so pasti dikenal dengan tata kromo Jawa dan Nusantara, sampai tak tahan mengkritik Anies didepan umum saat ditemui Anies dia berkata dengan kalimat “saya tak bisa menilai karena saya bukan penilai”. Anies memang tak bisa dihukum meski asal menilai karena tak ada yang melaporkan memberi kebohongan publik atau perbuatan tak menyenangkan. Tapi bila Anies kena hukum karena kasus itu, Anies memang salah secara etika dan moral, lebih tinggi lagi salah secara hukum.

Lucunya selaku intelektual Anies malah masih rajin mempersalahkan Gibran. Persis gaya Imin juga, sedang Hukum sudah menetapkan bahwa Gibran layak lolos. Lalu Anies dan Imin kalau tak tunduk hukum, masih layakkan hidup di negara ini?

Atau Etika Mahfud MD yang ubek-ubek data di kemenkopolkam untuk menyerang pemerintah dimana dia ada didalamnya, tentu tidak etis dan bermoral, atau menyebut Ibu yang melahirkan anak tak beretika ibu berdosa atau wanita sumber penyebab orang korupsi, tapi kan dia tak ada yang bawa ke hukum kemudian dinyatakan bersalah oleh hukum. Atau Ganjar yang bahagia didepan umum mengaku senang nonton film Porno, misal dilaporkan ke KPI itu Ganjar bisa saja rame, Artinya secara umum Tentu kalau dibuka secara terus menerus,  berulang-ulang dibahas  etika mahfud MD misalkan atau Ganjar, Imin Dan Anies oleh orang tetap tak akan tuntas, yang tuntas kalau hukum menetapkan Mahfud MD bersalah dan harus dikurung. Atau Anies dan Imin diborgol karena menabrak etika dan moral terbukti memakai uang negara.

Saya melihat Anies dan Imin mirip Intelektual atau Politisi Gadungan atau Intelektual atau Politisi Kurang Matang karena membuat pernyataan yang mengurus hal-hal yang sudah tuntas.

Check Also

Gerindra Di Dadaku, POLRI Di Hatiku, Kepemimpinan Prof. Dasco Dan Kapolri Listyo Sigit

Oleh : Abdullah Amas (Direktur Eksekutif ATUM Institute)   PARTAI Gerindra teruji menjadi Partai yang …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *