Menara PDIP, NasDem Dan PKS Di Bombardir Jet Tempur Prabowo-Jokowi Effect

Oleh : Abdullah Amas (Direktur Eksekutif ATUM Institute)

PARTAI Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ikut merasakan Prabowo Effect diluar kendali mereka. Puan dan Mega harus menelan kenyataan di Kampanye mereka pada Banyuwangi teriakan Prabowo menggema bersahut-sahutan dan di Serang Banten ada Caleg PKS yang mendeklarasikan dukungan ke Prabowo-Gibran.

Puan bahkan sampai merendah nadanya demi menjaga emosi Massa Kampanye dengan menyebut tak apa orang 02 hadir dikampanye 03 yang merupakan hajat Rakyat. Video tersebut bukan saja teriakan Prabowo tapi ada teriakan garuda kala Jurkam mengajak memilih Banteng

Ancaman Soliditas

PDIP dan PKS mengalami guncangan soliditas, terlihat akan memuncak pasca Pilpres. PDIP antara faksi Puan dan Faksi Prananda dua anak Megawati. PKS hampir pasti kian kuat dalam kendali Jazuli Juwani, Faksi Sohibul Iman dan Almuzammil Yusuf yang memang kecil tak bisa berbuat apa-apa apalagi habis Pilpres. Di daerah, mereka tak bisa mencegah deklarasi kader dan simpatisan PKS seperti di Jabar ke Prabowo-Gibran. PKS tak akan bisa masuk kabinet. Nasib mirip Anies karena mereka paham basis mereka susah diajak paham kondisi negara hari ini. Makanya PKS ngotot bikin sandiwara Nelayan Memeluk Anies, yang terjadi malah blunder mirip kelakuan Ketua DPW PKS Jabar soal kalimat Malaikat Jibril cinta Anies.

 

Hidayat Nur Wahid saja dulu merasakan bagaimana fenomena Jokowi buat dia selaku Tokoh Nasional Mantan Ketua MPR nyungsep di urutan ketiga Pilkada DKI. Kini Jokowi Effect menambah daya gedor Prabowo Effect. Hasilnya basis militan Partai semilitan PDIP dan PKS harus merasakan kerapuhan di internal dan akar rumput mereka. Sekjen PKS Habib Habsyi aja sudah cium tangan Prabowo.

Sementara Surya Paloh masih pusing tujuh keliling, dia terus turun dimasa Kampanye, mungkin kaget lihat survey Roy Morgan bahwa suara NasDem melorot sampai tak lolos Parlemen alamat nasib bakal susul HANURA yang ambles pasca dipegang Oesman. Kita tahu lembaga survey Roy Morgan dikenal hasil surveynya tak beda tipis dengan hasil perolehan pasca Pemilu.

Yang jelas prajurit di basis PDIP, NasDem dan PKS lari tunggang langgang sambil teriak “Lari, Markas kita diserang jendral”, seperti khas nada bicara Bambang Pacul kalau lagi pusing sama perintah berat Megawati

Selamat memasuki H-1 masa tenang Kampanye, atas nama ATUM Institute saya sampaikan permohonan maaf kalau kurang keras hantam 01 dan 03

Check Also

Dua S Terkait Seringnya Konsolidasi Komandan Dasco Di Banten

Oleh : Abdullah Amas (Direktur Eksekutif ATUM Institute)   Menghadiri Koordinasi Pemenangan Pemilihan Kepala Daerah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *