Sembilan Beda SBY Dan Prof. Yusril Ihza Mahendra

Oleh : Abdullah Amas

(Direktur Eksekutif ATUM Institute)

1. SBY terlalu sayang keluarga. Posisi ketum diberikan ke keluarganya selalu. Beda dengan Prof. Yusril ihza mahendra menolak dipilih lagi di Muktamar 2005 dan 2010. Berkenan memimpin kembali karena desakan terkait PBB pasca pemilu 2009 dan Pemilu 2014.

Kedua. SBY kurang paham tugas menteri, Prof Yusril paham betul dan bilang menteri yang perlu visi presiden bukan presiden yang perlu visi menteri sampai lama-lama tes wawancara calon menteri. Prof. Yusril ingatkan SBY kala itu

Ketiga. SBY baperan dalam politik, sampai Prof. Yusril diikuti terus gerak dan dibatasi. Beda dengan Prof. Yusril yang santai

Keempat. SBY pasca tak lagi pejabat sibuk nyanyi dan melukis. Prof. Yusril pasca tak lagi menjabat sibuk menolong orang lemah melalui bantuan hukum diantaranya dan mensyiarkan terus pembenahan hukum dan tata negara

Kelima. SBY sibuk perjuangkan anaknya jadi menteri dan berusaha masuk lagi PD kekuasaan, Prof. Yusril sejak disingkirkan SBY berkali-kali menolak ditawari jabatan

Keenam,Prof Yusril kalau bicara lugas dan menyelesaikan akar masalah, SBY bicara dan pidatonya berlama-lama serta terkesan curhat

Ketujuh, SBY dikenal ahli tikung dan keras pada lawan Politik, pernah pura-pura pula mau usul YIM Cagub tapi malah anaknya yang diusung. Ia juga jegal Prof. Yusril pasca kemenangan bersama 2004, SEDANG Prof Yusril tipikal santai dan legowo

Kedelapan, capres yang didukung PD tak pernah serius dimenangkan mesin Demokrat. Sedang Prof. Yusril tipikal lurus-lurus saja, habis deklarasi dukung Prabowo, PBB paling sigap mengupayakan deklarasi besar-besaran PBB diberbagai zona. Kader diwajibkan satu komando

Kesembilan, SBY lepas dari menteri zaman Mega karena ambisi jabatan nyapres sedang Prof. Yusril lepas dari jabatan menteri karena teguh pada idealisme dan kalau dia di satu presiden lain lancar sampai akhir karena beliau tipe setia pada atasan

Check Also

Dua S Terkait Seringnya Konsolidasi Komandan Dasco Di Banten

Oleh : Abdullah Amas (Direktur Eksekutif ATUM Institute)   Menghadiri Koordinasi Pemenangan Pemilihan Kepala Daerah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *