Tenangkan Masyarakat, Anggota DPR-RI Ini Pastikan Nyamuk Wolbachia Yang Disebarkan Kemenkes Aman

Tenangkan Masyarakat, Anggota DPR-RI Ini Pastikan Nyamuk Wolbachia Yang Disebarkan Kemenkes Aman

 

Kupang – Wakil Ketua Komisi IX DPR, Emanuel Melkiades Laka Lena, turut mengomentari pro kontra penyebaran nyamuk wolbachia sebagai salah satu upaya untuk menekan wabah deman berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Ia mengaku telah melakukan uji coba dan mendapat gigitan nyamuk wolbachia berulang kali dan tidak merasakan sakit.
“Waktu saya ke UGM, saya tes sendiri digigit nyamuk wolbachia, namun tidak ada rasa sakit dan tidak ada penyakit DBD di saya,” kata Laka Lena kepada detikBali di Kupang, Rabu (29/11/2023).

Pria yang akrab disapa Melki itu menjelaskan metode nyamuk wolbachia sudah diterapkan di sejumlah negara untuk menekan kasus DBD. Komisi IX DPR, kata dia, mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk lebih masif melakukan sosialisasi terkait nyamuk wolbachia.

“Tidak ada bukti cukup yang menyatakan program ini bermasalah, karena bukti-bukti metode di lapangan benar dan tidak ada masalah,” imbuhnya.

Uji coba penyebaran nyamuk wolbachia dilakukan di lima kota di Indonesia, yakni Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang. Menurutnya, Kemenkes menggelontorkan dana mencapai Rp 16 miliar untuk melaksanakan penyebaran nyamuk wolbachia di lima kota tersebut.

“Kalau tidak salah dana digunakan itu Rp 16 miliar dalam uji coba nyamuk wolbachia itu,” ujar Melki.

Provinsi Bali seharusnya turut menjadi sasaran penyebaran nyamuk wolbachia. Namun, program tersebut ditunda karena menuai penolakan di Pulau Dewata.

Menurut Melki, pro kontra terkait penyebaran nyamuk wolbachia itu muncul karena kurangnya komunikasi dengan masyarakat. Akibatnya, masyarakat tidak mendapatkan informasi yang utuh tentang program tersebut.

Melki mengungkapkan Komisi IX DPR meminta Kemenkes untuk segera menyikapi penolakan nyamuk wolbachia di Bali. “Kemenkes juga memastikan nanti akan komunikasikan dengan teman-teman, Pemda Bali bisa menjelaskan dengan baik sehingga (program nyamuk wolbachia) bisa diterima,” kata Melki.

“Saya bisa pastikan nyamuk wolbachia ini tidak berbahaya bila gigit manusia, karena saya sendiri telah mencobanya,” pungkasnya.

Pro Kontra

Terkait pro kontra nyamuk tersebut sebuah komen menarik dibahas seperti yang ditulis dibawah ini :

Metode dan langkah illuminati itu akan tetap sama sebar info, pasang jaring, timbulkan kpanikan, berikan solusi Dan akan terus berulang demikian mulai dr dulu jaman cacar, dhypteri, covid yg trbaru ini nyamuk Semua sama mmg d bwt bgtu agr imunnya menurun panik, chaos nmun bgi yg sdh paham itu klakuan illuminati gak kaget blas, nmun perlu antisipasi bgtu saja….
Untuk antisipasi tntg nyamuk yg d mksd dpt bocoran dr profesor, wolbachia kn bakteri bakteri trdiri ats protein yg mmbangunnya, protein terbangun krn bahan yg d makan mngandung ACID/acetum/asam….lawannya harus basa/Alkali
Jd semua bahan yg mengandung Alkali lbh bnyk harus d konsumsi dan bahan pangan yg mengandung probiotik dan prebiotik….
Alhamdulillaahirobbil’alamiin kita hidup d indonesia semua bahan tsb mudah d dapat….. Dan upayakan bagi yg memiliki masalah pngentalan darah segera sering bekam dan atau fashdu krn slh satu pnyebab kentalnya darah tubuh menjadi asam/acid…. Shg menurunkan imunitasnya

Check Also

Dua S Terkait Seringnya Konsolidasi Komandan Dasco Di Banten

Oleh : Abdullah Amas (Direktur Eksekutif ATUM Institute)   Menghadiri Koordinasi Pemenangan Pemilihan Kepala Daerah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *