Oleh : Abdullah Amas
(Direktur Eksekutif ATUM Institute)
PROF. YUSRIL Ihza Mahendra sudah lama menyepi. Menikmati kesunyian. Kader-kadernya lah yang diantarkan ke kursi-kursi kekuasaan. Dia menikmati masa-masa uzlah dengan tetap melakoni dunia pengacara. Terkadang kita temui dia asyik jalan-jalan keluar negeri. Ke Dubai dan seterusnya. Dia sudah asyik dengan dunianya yang tuntas
Namun tanggung jawab mengantarkan PBB dan Bangsa pada jalan kemajuan membuat dia terpanggil. Dia jabat tangan dan temui langsung sejumlah ketum Partai, dengan cepat melebihi ketum partai lain yang nampak selama ini terlihat keburu buat manuver. Keputusan diambil cepat. Dia turun dan waktu membaca dan menghitung serta berdebat dengan zaman sudah tuntas : Dia bergegas saat rakyat memanggil
Partai Bulan Bintang (PBB) seketika meroket jauh meninggalkan partai yang selama ini terkesan grusa grusu bergerak. PBB terlihat santai namun cepat tapi tidak tiba-tiba berarah seperti gaya Valentino rossi, PBB lebih santai dan menjaga rambu-rambu etika
Konsolidasi PBB ke daerah pun menunjukkan Prof. Yusril siap memimpin seluruh anak bangsa. Lihatlah acara Surabaya kemarin, bukan saja massa Islam sesuai ciri khas Partai ini tapi juga pria gaul dan wanita tanpa kerudung begitu banyak aman nyaman bersama Partai Bulan Bintang (PBB). Prof. Yusril siap memimpin semua, siap terus menerus membuktikan PBB sebagai Partai Islam sekaligus Partai Kebangsaan yang terbuka untuk semua tapi tetap teguh pada ideologi yang jelas dan memang Dakwah Islam yang diwarisi PBB dari Masyumi memang dimaksudkan hadir untuk semua